Minggu, 23 April 2017

MUSEUM WAYANG KOTU


Pada liburan kali ini saya  memutuskan untuk berlibur ke Museum wayang yang berada di Daerah Kota yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Kota, saya sendiri memutuskan untuk pergi liburan ke Museum wayang karena saya bosan dengan liburan saya yang selalu pergi ke pantai dan ke pegunungan atau untuk mencari hal yang baru di dalam diri saya sendiri. Serta karena biayanya yang tidak terlalu mahal hanya RP 5.000 saja kita sudah bisa masuk ke dalam Museum Wayang. Pengalaman liburan ke Museum Wayang pada  waktu itu bukan hanya sekedar mendapatkan arti liburan yang saya dapatkan, tetapi juga saya mendapatkan niai lebih yang sangat berharga yaitu pengetahuan ilmu sejarah  tentang pewayangan yang ada di Indonesia. Disini saya akan sedikit bercerita tentang asal usul wayang, ditinjau dari sejarah yang ada, asal usul wayang dianggap telah hadir semenjak 1500 tahun sebelum Masehi. Wayang lahir dari para cendikia nenek moyang suku Jawa di masa silam. Pada masa itu, wayang diperkirakan hanya terbuat dari rerumputan yang diikat sehingga bentuknya masih sangat sederhana. Wayang dimainkan dalam ritual pemujaan roh nenek moyang dan dalam upacara-upacara adat Jawa.
Sedikit membahas tentang gedung yang menjadi tempat museum wayang, pada awalnya bangunan museum wayang bernama De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") dan dibangun pertamakali pada tahun 1640. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar beberapa bagian gereja lama dan baru masih tampak terlihat dalam bangunan yang kini telah beralih fungsi menjadi Museum Wayang. Museum Wayang berdiri di atas tanah seluas 990 m2 dan 627 m2.
Pada tanggal 14 Agustus 1936 lokasi ini ditetapkan menjadi monument, selanjutnya dibeli oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yaitu lembaga yang didirikan untuk memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian. Pada tanggal 22 Desember 1939 dibuka oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir, Jonkheer Meester Aldius Warmoldu Lambertus Tjarda van Starkenborg Stachouwer sebagai museum dengan nama “de oude Bataviasche Museum” atau “Museum Batavia Lama”. Tahun 1957 diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia berganti nama menjadi Museum Jakarta Lama. Pada tanggal 17 September 1962 oleh LKI diserahkan kepada Republik Indonesia dan pada tanggal 23 Juni 1968 diserahkan kepada Propinsi DKI Jakarta sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Dan pada tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan sebagai Museum Wayang oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Saat Ini Museum Wayang Jakarta di bawah Pengelolaan UP. Museum Seni Rupa Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia. Selain itu secara periodik disenggelarakan juga pagelaran wayang pada minggu 2 dan ke 3 setiap bulannya.Pada tanggal 7 November 2003, PBB memutuskan mengakui wayang Indonesia sebagai warisan dunia yang patut dilestarikan.

Sekian sedikit wawasan dari saya tentang tempat yang telah saya kunjungi, Saya sangat bangga bisa berkunjung ke museum wayang.

Harapan untuk Bangsa Indonesia yang lebih baik

“ Sebuah Harapan Baru” sebuah judul salah satu Majalah terkenal didunia. Moment langka ketika Indonesia bisa disorot hingga internasional.  Ketika pesta demokrasi 2014 Indonesia menentukan Ir.Jokowi sebagai Presidennya. Bisa dikatakan ini sebuaha sandingan bagi negara Adidaya , Amerika. Jokowi bahkan bisa lebih hebat daripada Obama. Prestasi dan penghargaan Jokowi memang sedikit, tetapi lihat konteksnya, beliau dari sipil yang terus berkarya dari daerah kota, provinsi dan kini saaatnya Negara Indonesia. Jokowi memang dari salah satu parpol kuat di Indonesia, tetapi beliau lah yang bisa merangkul semua kelas sosial masyarakat., yang Sudah terbukti di Solo,jawa tengah, serta sedikit di Ibu kota Jakarta.
Negeri Pinggiran, julukan yang sedikit menggoda untuk Pemerintah Indonesia saat ini. Betapa miskinnya negeri ini. Keadaan social,politik hingga ekonomi berantakan. Yang dimaksud ini adalah bukan miskin harta, tetapi bangsa ini miskin optimisme, miskin prestasi, miskin semangat juang. Miskin etika, serta moral .Bangsa ini memang kaya, kaya akan masalahnya, kaya akan koruptornya. Contoh sangat terbuka di depan mata kita, lihat anggota DPR-RI . duduk diskusi bicara lantang, tetapi apa yang kita saksaikan ? itulah relita cermin Indonesia masa kini. Harapan tentunya masih dan selalu ada untuk Indonesia yang lebih baik.
Melawan bangsanya sendiri itulah cuplikan pidato Bung Karno. Indonesia mudah melawan penjajah, tetapi Indonesia susah melawan bangsanya sendiri.yang dimaksud melawan bangsanya sendiri adalah melawan masalah yang ada di bangsa ini. Seperti Korupsi, terorisme, kriminalisme,dll. Bangsa ini bukan lah permainan, juga bukan hiburan. Kita rakyat Indonesia jangan mau di bodohi akan lomba berkusa oleh para pelaku partai politik. Yang dibutuhkan adalah Indonesia yang makmur,sejahtera,damai, masyarakat bisa hidup layak sesuai  pesan kontsitusi.
Menuju Indonesia yang Hebat sebuah tantangan serta harapan kecil dari rakyat Indonesia terhadap pemerintah masa datang. Pemerintah 2014-2019  adalah sebuah harapan. Harapan optimism, bukan harapan palsu. Disinilah kita, Indonesia saatnya bisa lebih di segani kawan ditakuti lawan. Presiden Jokowi sebagai Pilotnya. Jokowi bersama ratusan kepala daerah serta orang-orang hebat, kurang apalagi amunisi tersebut. Tinggal kerja keras, berkarya, menata kehidupan bangsa ini.  Indonesia hebat ketika masyarakatnya bersatu tanpa batas. Menjadi suatu makna kesimpulan dari pandangan diatas “  SEBUAH HARAPAN BARU NEGERI PINGGIRAN MELAWAN BANGSANYA SENDIRI MENUJU INDONESIA YANG HEBAT ” tak ada salahnya kita sebagai rakyat biasa mendukung, mengawal,beraspirasi, kritik,dan saran  ke pemerintah. Namun seyogyanya ketika kita bersuara harus di ikuti dengan kerja nyata. Demi Indonesia yang Hebat mari kita lakukan, demi Indonesia yang hebat mari kita berkorban. Tiada kata lelah untuk bangsa kita, tiada kata menyaerah untuk bangsa kita, tapi hanya satu kata untuk bangsa kita, “ disini kami berada untukmu bangsaku, INDONESIA.”
Tindak korupsi di Indonesia sudah kian meninggkat , banyak terjadi kasus tindak korupsi dimana-mana, jika hal ini semakin menjadi-jadi maka akan menyebabkan kerugian bangsa Indonesia, Indonesia akan mengalami krisis moneter, masyarakat terlantar, dan haknya merasa direbut oleh seseorang yang melakukan tindak korupsi, Indonesia menjadi sulit untuk berkembang menjadi negara maju. Korupsi itu memakan uang rakyat, uang yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat kini dihabiskan untuk kepentingan diri sendiri. Korupsi di Indonesia bisa dilakukan oleh semua orang, dari tingkat tinggi yaitu para pejabat negara sampai tingkat rendah yaitu masyarakat biasa. Butuh kesadaran dari diri sendiri dan aparat penegak hukum untuk bertindak. Bagaimana Inonesia bisa maju kalau korupsi terus meninggi di Indonesia ? kepada para petinggi-petinggi yang menduduki jabatan. bertindaklah secara amanah dan jujur. Jangan menyalah gunakan jabatan untuk kepentingan diri sendiri, atau untuk memperkaya diri sendiri, misalnya untuk hal-hal yang kotor seperti tindak korupsi. Saya juga berharap pada aparat penegak hukum, dan lembaga penegak hukum seperti KPK, harus menegakkan hukum secara adil, memberantas korupsi hingga tuntas dari hal terkecil yang menyebabkan korupsi. Hindari suap, sogok dan lain-lain.
Harapan saya mengenai kasus korupsi di Indonesia yaitu, di Indonesia haruslah adil dan jujur, berantas korupsi sampai ke akar-akarnya, jangan sisakan satupun. Cara memberantas korupsi mulai dari diri sendiri, dengan cara tanamkan rasa jujur, melakukan hal baik, tidak mencontek saat ujian, tidak memainkan laporan keuangan dalam organisasi. Lalu sebagai mahasiswa kita haruslah peduli, mengajarkan, dan mengajak sedikit demi sedikit masyarakat agar mempunyai jiwa anti korupsi, agar menghindari perbuatan yang menyangkut tentang tindak korupsi, terutama pada generasi muda, karena generasi muda yang merupakan calon pemimpin negeri, agar negeri ini kedepannya bebas korupsi dan bersih lalu menjadi negara yang lebih maju.Untuk memberantas korupsi dibutuhkan kerja sama antara masyarakat dengan aparat penegak hukum, jika ingin Indonesia bebas dari korupsi. Jadi di Indonesia harus diberantas dan keadilan harus di tegakkan, saya yakin Indonesia akan lebih maju dan kehidupan rakyatnya terjamin, tidak ada lagi rakyat yang merasa haknya direbut. Jika korupsi tiada, Indonesia akan hidup aman, nyaman, tentram, sejahtera dan makmur serta damai. Indonesia membutuhkan orang yang jujur, yang amanat terhadap apa yang dilakuk

PERNIKAHAN ADAT MADURA

Upacara pernikahan di Indonesia merupakan upacara yang dianggap sangat sakral dan diselenggarakan secara meriah dan terencana disesuaikan dengan tradisinya.  Dalam adat Madura, Jawa Timur, prosesi pernikahan dimulai dengan acara lamaran. Sebelum melamar, pihak laki-laki biasanya memberi kabar.
Terlebih dahulu kepada pihak perempuan  yang akan dinikahinya. Pemberian kabar ini dalam adat Madura disebut ngangini.  Kemudian dilakukan pertemuan berikutnya yang disebut arabar pagar, yaitu pertemuan perkenalan antara kedua orang tua calon pengantin. Dalam pertemuan arabar pagar biasanya pihak keluarga laki-laki memberi hadiah berupa perlengkapan kosmetik, beras, dan pakaian adat Madura. Pemberian hadiah kepada calon pengantin dalam adat Madura ini disebut ater tolo atau alamar nyaba “jajan”.
Dalam pertemuan kedua keluarga calon pengantin dilakukan juga nyeddek temo, yaitu penentuan hari dan tanggal pernikahan.  Setelah lamaran diterima, biasanya sang laki-laki memberi pakaian dan stagen kepada sang perempuan sebagai lambang bahwa perempuan tersebut akan menikah. Seminggu setelah acara lamaran, keluarga dari pihak perempuan memberi kunjungan balasan ke keluarga laki-laki. Pihak perempuan juga membawa hadiah untuk pihak laki-laki yaitu berupa hidangan nasi dan lauk pauknya. Kunjungan balasan pihak perempuan ke pihak laki-laki ini meresmikan hubungan sang laki-laki dan perempuan.
Setelah hari dan tanggal pernikahan telah ditentukan, sang calon pengantin perempuan akan melakukan persiapan kecantikan di rumahnya. Persiapan kecantikan tubuh dalam adat Madura dilakukan 40 hari sebelum waktu pesta pernikahan. Selama 40 hari, sang calon pengantin perempuan dipingit dirumah. Dipingit berarti tidak boleh keluar rumah selama waktu yang ditentukan.
Untuk perawatan kecantikan kulit sang perempuan biasanya menggunakan berbagai macam bedak, yaitu bedak penghalus kulit, bedak dingin, bedak mangir wangi, dan bedak bida yaitu bedak tradisional untuk menyehatkan kulit, menghaluskan wajah, menjadikan kulit kuning langsat, dan menghilangkan bau badan. Selain itu calon pengantin perempuan juga merawat rambut  dengan wangi-wangian dan dupa.
Pakaian resepsi pernikahan pengantin Madura tidak  berbeda dengan pakaian adat dari daerah lain di Jawa. Dalam pernikahan Madura, pengantin laki-laki mengenakan baju adat yang disebut beskap dengan kain panjang. Pengantin laki-laki juga mengenakan blangkon yaitu penutup kepala tradisional dari Jawa. Saat memakai pakaian pernikahan, pengantin laki-laki ditemani oleh orang tua dan kerabat keluarga yang dituakan. Sedangkan pengantin perempuan mengenakan kebaya, yaitu pakaian tradisional Jawa untuk perempuan, dan juga kain panjang. Setelah kedua pengantin resmi dinikahkan secara agama, resepsi pernikahan kemudian diselenggarakan pada malam harinya. Resepsi pernikahan biasanya dilakukan di rumah keluarga perempuan. Namun dalam era modern ini banyak pasangan pengantin yang melangsungkan pesta pernikahan dengan menyewa tempat di hotel atau tempat lainnya.
Resepsi pernikahan dalam adat Madura dilakukan selama tiga malam berturut-turut. Pada resepsi malam pertama, kedua mempelai pengantin datang ke tempat resepsi dengan diiringi para perias dan para kerabat yang dituakan. Setelah kedua mempelai tiba, diselenggarakanlah upacara muter dulang yaitu upacara ketika pengantin perempuan duduk bersila diatas sebuah baki, yaitu tempat untuk menyajikan makanan yang besar. Setelah itu, pengantin laki-laki datang dengan jalan jongkok menuju kearah pengantin perempuan. Pengantin laki-laki kemudian memutar baki yang diduduki oleh pengantin  perempuan.
Upacara memutar baki ini melambangkan kesiapan pengantin laki-laki untuk memutar roda kehidupan rumah tangga. Setelah memutar baki yang diduduki oleh pengantin perempuan, pengantin laki-laki memegang kepala sang perempuan dengan mengucapkan kalimat, “Aku adalah suamimu dan engkau adalah isteriku”. Kemudian pengantin laki-laki mengajak pengantin perempuan berjalan menuju pelaminan. Pada resepsi malam pertama ini kedua pengantin mengenakan busana pengantin tradisional yang disebut lega.
Pada resepsi malam yang kedua  pengantin mengenakan busana pengantin yang disebut kaputren. Pada malam kedua ini para tamu yang datang ke pesta hanya terdiri dari para kerabat yang dituakan dan kerabat dekat. Pada resepsi malam ketiga, kedua pengantin mengenakan riasan khusus yang disebut rias lilin dengan kebaya putih dan hiasan melati sebagai simbol kesucian. Setelah resepsi malam ketiga selesai, keesokan harinya kedua pengantin melakukan kunjungan kerumah keluarga dan kerabat. Pada setiap kunjungannya, pengantin perempuan akan diberi ontalan yaitu kalimat ucapan “selamat menempuh hidup baru”.