Sabtu, 30 Maret 2019

Ekologi dan Ilmu Lingkungan beserta Azas-Azas Pengetahuan Lingkungan


EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN

Ekologi
Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos “habitat” dan logos “ilmu”. Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam fotosintesis 
Habitat (berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati) adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan paling tidak lingkungan fisiknya di sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai biotop. Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.

Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan merupakan sebuah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan (environmental science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan dan Ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (vlid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.

Ekologi Sebagai Dasar Pokok Ilmu Lingkungan
Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya. Komponen- komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai          komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
Berikut ini merupakan asas-asas pengetahuan lingungan.
  • Semua energi yang memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dianggap sebagai energi yang tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
  • Tidak ada sistem perubahan energi yang efisien, asas ini merupakan hukum thermodinamika kedua. Semua proses biologi adalah kurang efisien. Input energi ke dalam suatu jasad hidup, populasi, atau ekosistem hanya sebagian yang dapat dimanfaatkan sendiri dan ditransfer ke organisme,populasi atau ekosistem lain.
  • Kenaikan pengadaan sumber alam mempengaruhi perkembangan populasi, pemakaian energi, produksi benda-benda, penggunaan air, sampah dan sebagainya yang sifatnya serupa dengan sifat “hukum-tumbuh”.
  • Materi, energi, ruang, keanekaragaman dan waktu semuanya termasuk kategori sumber alam.
  • Ada sumber alam yang merangsang penggunaannya kalau ditambah penyediaannya, tetapi ada juga yang tidak merangsang.
  • Keanekaragaman suatu komunitas akan makin mantap di alam lingkungan yang memiliki keteraturan tatanan yang makin tinggi.
  • Jasad hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih berhasil mengalahkan saingannya.
  • Kejenuhan atau tidaknya sebuah habitat oleh keanekaragaman makhluk hidup, tergantung pada nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan makhluk hidup tersebut.
  • Keanekaragaman komunitas yang apapun akan sebanding dengan ratio antara biomas dan produktivitas. Atau dengan kata lain, efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.
  • Sistem yang sudah mantap (dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).
  • Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap, yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi yang lebih jauh lagi.
  • Kemampuan adaptasi suatu sifat tergantung dari kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan.
  • Jumlah species dan varietas pada rantai makanan dalam komunitas akan naik, jumlah energi yang masuk melalui ekosistem meningkat.
  • Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi tergantung dari pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya.